Jumat, 12 November 2010

Anak Sulit Berbicara????

HUDA PERPUS1. PERKEMBANGAN OTOT YANG LAMBAN

Perkembangan otot yang lambat membuat anak sangat sulit untuk melakukan gerakkan yang cepat yang dibutuhkan untuk berbicara. kurang lebih 90% anak mengalami otot-otot tubuh terutama pada bagian otot bagian leher sehingga menyebabkan anak sulit membuat gerakan yang di butuhkan dalam proses berbicara.

karena otot yang belum cukup kuat maka dibutuhkan terapi sensorik integrasi pada si anak. meskipun kita telah memberikan terapi siang malam atau suara kita sampai jebol anak tidak dapat memproduksi suara dikarenakan otot yang belum cukup matang dan kuat untuk membuat gerakkan dalam bicara

2. ANAK JARANG BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN

Beberapa orang tua yang tinggal di tempat elit atau kondominium yang orang lain masuk membutuhkan ijin yang panjang untuk memasukinya. dengan situasi tersebut orang tua cenderung untuk memproteksi anak mereka untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga anak yang seharusnya banyak beriteraksi dengan orang lain menjadi berkurang

atau bisa juga anak yang memiliki orang tua yang sangat sibuk dan hanya tinggal dengan pembatu dirumah cenderung melakukan interaksi sosial dengan bahasa tulisan entah itu chatting atau sms.

3. BAHASA NON VERBAL BERKEMBANG DULUAN

Ada beberapa keluarga lebih mendahulukan gaya bicara dengan gesture atau gerakkan tubuh saja sehingga otot bicara pada anak jarang digunakan. hal ini menyebabkan kekakuan pada otot bicara pada anak

4. HARAPAN DARI KELUARGA ATAU YANG LAIN RENDAH

Beberapa orang tua jarang sekali berbicara dengan anak karena orang tua lebih menekankan bahwa semua perkataan orang tua harus didengarkan dan tidak boleh membantah. ini menyebabkan anak malas ngomong karena merasa hal tersebut tidak diperbolehkan ketika orang tua mereka berbicara

5. TIDAK BANYAK WAKTU UNTUK BICARA

Orang tua yang sibuk dengan pekerjaan mereka cenderung untuk membelikan anak mainan yang banyak yang bisa menghibur mereka dikala kedua orang tua sedang bekerja. sehingga membuat anak malas untuk berbicara karena sibuk akan mainannya sendiri dan acuh terhadap lingkungan

6. Stimulasi yang berlebihan garis miring OVERSTIMULATION

Banyak anak yang menginginkan anak menjadi superkids sebelum umurnya. orang tua cenderung mengkarbit anak mereka sehingga anak diberikan stimulus yang berlebihan sehingga mereka bisa dianggap sebagai anak super karena bisa mengerjakan segala hal yang diberikan padahal anak seusia mereka belum bisa melakukan hal itu

7. Menggunakan lebih dari satu bahasa

Banyak orang tua berkomunikasi dengan anak mereka menggunakan lebih dari satu bahasa. sebagai contoh orang tua biasa berbicara dengan bahasa jawa terkadang mengajak anak juga berbicara dalam bahasa jawa juga tetapi di lain sisi si ayah ingin anak nya bisa berbicara bahasa inggris belum lagi anak diharuskan memahami bahasa Ibu bahasa Indonesia. hal ini juga dapat membuat anak bingung cara mengkoordinasikan syarf dalam otak mereka sehingga anak cenderung diam karena tidak mengetahui bahasa mana yang seharusnya di ucapkan.

0 komentar:

Posting Komentar